Pengertian etika bisnis
Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang
berkaitan dengan ”kebaikan (rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari
perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan
yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik
atau buruk. Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu
berubah. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau
acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan
mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang
berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis
atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat
ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan
sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik
penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis
Hill
dan Jones (1998) menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk
membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap
pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis
yang terkait dengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan, “Most
of us already have a good sense of what is right and what is wrong. We already
know that is wrong to take action that put the lives other risk”
("Sebagian besar dari kita sudah memiliki rasa yang baik dari apa yang
benar dan apa yang salah. Kita sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil
tindakan yang menempatkan risiko kehidupan yang lain.")
Velasques (2002), etika bisnis merupakan studi yang
dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis
Masalah etika dalam bisnis
Masalah etika dalam
bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu: Suap (Bribery),
Paksaan (Coercion), Penipuan (Deception), Pencurian (Theft),Diskriminasi tidak
jelas (Unfair discrimination). Yang masing-masing dapat dijelaskansebagai
berikut:
1.Suap (Bribery)
,adalah tindakan
berupa menawarkan, memberi, menerima, atau meminta sesuatuyang berharga dengan
tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalammelaksanakan kewajiban
publik. Suap dimaksudkan untuk memanipulasi seseorangdengan membeli pengaruh.
'Pembelian' itu dapat dilakukan baik dengan membayarkansejumlah uang atau
barang, maupun 'pembayaran kembali' setelah transaksi terlaksana.
Suap kadangkala tidak
mudah dikenali. Pemberian cash atau penggunaan callgirls dapatdengan mudah
dimasukkan sebagai cara suap, tetapi pemberian hadiah (gift) tidak selaludapat
disebut sebagai suap, tergantung dari maksud dan respons yang diharapkan oleh pemberi
hadiah.
2.Paksaan (Coercion),
adalah tekanan,
batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau
ancaman. Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulit kenaikan jabatan,
pemecatan, atau penolakan industri terhadap seorang individu.
3.Penipuan (Deception),
adalah tindakan
memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkanatau melakukan
kebohongan.
4.Pencurian (Theft),
adalah merupakan
tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita ataumengambil property milik
orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebutdapat berupa property
fisik atau konseptual.
5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination),
adalah perlakuan
tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yangdisebabkan oleh
ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama. Suatu kegagalan
untuk memperlakukan semua orang dengan setara tanpa adanya perbedaan yang
beralasanantara mereka yang 'disukai' dan tidak.
Penerapan etika bisnis dalam sehari-hari
Contoh penerapan
etika bisnis dalam perusahaan
Etika Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal.
Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan
bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang
negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan,
buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup etika bisnis itu
universal.
Etika Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang
beretika adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali
internal dan bertumbuh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada
saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana
untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.
Etika Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang
beretika harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat
spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika menyangkut norma, nilai dan harapan
yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam
pekerjaan sehari-hari.
SSumber :
http://dakayalay.blogspot.com/2010/11/tugas-etika-profesi.html
Nama : Siti Diah Ayu Pratiwi
NPM : 11209489
Kelas : 4EA15
Universitas Gunadarma